India lockdown 21 hari, bagaimana nasib ekspor mineral dan batubara Indonesia?

Pekerja menyiram batubara asal Sumatera yang akan diolah sebelum dikirim ke industri di penimbunan sementara Cilincing, Jakarta Utara (7/2). Produksi batubara Indonesia tahun 2011 lalu naik 34,4% menjadi 371 juta ton dari realisasi tahun 2010 sebesar 276 juta ton. Menurut Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Ditjen Minerba mengungkapkan, ekspor mendominasi 78%, sisanya 22% diserap di dalam negeri. KONTAN/Muradi/07/02/2012

India memasuki masa lockdown selama 21 hari untuk meredam penyebaran pandemi corona. Negara yang berpopulasi 1,3 miliar jiwa itu mulai melakukan lockdown pada Selasa (24/3). Lalu, bagaimana dampaknya terhadap bisnis pertambangan mineral dan batubara (minerba) Indonesia?

Sebab, India menjadi pasar utama untuk ekspor batubara Indonesia setelah China. Pasalnya, hampir separuh penjualan ekspor batubara Indonesia tertuju ke dua negara itu. Sebagai gambaran, pada tahun 2018 lalu, ekspor batubara ke pasar China memiliki porsi 25,7% sementara ke India sebanyak 21,9% dari total ekspor batubara Indonesia.

Mengenai hal itu, Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arief mengatakan, sebagai pasar terbesar kedua, lockdown di India tentu akan memberikan dampak terhadap kinerja bisnis batubara di Indonesia. Hanya saja, Irwandy bilang, tidak mudah untuk menggambarkan dampaknya dalam periode yang singkat.

Sebab, perkembangan mengenai penanganan corona, lama periode lockdown, serta efek terhadap pasar global, juga harus diperhatikan. Apabila setelah lockdown pasokan batubara Indonesia masih bisa diakomodasi, maka dampak terhadap bisnis emas hitam di Indonesia bisa terminimalkan.

“Lamanya lockdown tentu akan berpengaruh pada pengapalan ke negara tersebut. Namun bila sisa waktu setelah lockdown bisa mengakomodir penerimaan batubara dari Indonesia, maka pengaruh dari segi jumlah ton batubara masih bisa diminimalisir, terutama untuk penjualan kontrak,” jelas Irwandy kepada Kontan.co.id, Kamis (26/3).

Kendati begitu, sambung Irwandy, secara bisnis, arus kas ke perusahaan akan tertunda. Namun, ia mengatakan dampak terhadap kinerja bisnis masih harus dilihat dalam perkembangan di kuartal selanutnya selama setahun ini.

Sebab, menurut Irwandy, lockdown 21 hari yang dijadwalkan India belum bisa menggambarkan proyeksi pasar batubara untuk periode berjalan sepanjang 2020 ini.

Apalagi, kata Irwandy, kontrak jangka panjang perusahaan biasanya memiliki fleksibilitas 10% untuk penundaan pengiriman. “Pengaruhnya terjadi di cashflow penerimaan yang tertunda. Tapi akibat ini tidak bisa dilihat dari jangka pendek 1-3 bulan, tapi harus dilihat selama satu tahun,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait komoditas mineral, Irwandy melihat bahwa lockdown di India tidak memberikan pengaruh yang signifikan. “Sementara ini begitu. Mineral belum terdengar pengaruh secara signifikan,” ujarnya.

Praktisi pertambangan dan smelter Arif S. Tiammar mengamini hal tersebut. Ia menyebut, India bukan menjadi pasar utama bagi sejumlah komoditas mineral Indonesia seperti nikel, tembaga dan bauksit. Menurutnya, komoditas yang akan paling terdampak adalah batubara dan minyak sawit (CPO).

“India bukan pasar utama nikel dan bauksit. Tembaga juga market utamanya bukan India. Walaupun ada dampak, relatif sedikit. Tapi tidak secara khusus untuk mineral, kecuali batubara dan CPO,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (26/3).

Meski begitu, Arif mengatakan, bisnis mineral di Indonesia bukan tanpa kendala. Kendati India bukan pasar utama, katanya, kondisi pandemi corona telah menekan pasar global, termasuk untuk bijih mineral dan produk turunannya.

Sumber – https://industri.kontan.co.id/

Kalahkan Covid-19 dengan DISIPLIN dan PEDULI 10

Gaya hidup seperti apa yang Covid-19 tidak suka? Setelah kita ketahui bahwa virus Covid-19 itu adalah molekul yang bagian luarnya dilapisi selubung protein atau lemak, maka di bagian itulah kelemahan »

Kalahkan Covid-19 dengan DISIPLIN dan PEDULI 9

Apakah virus Covid-19 mati oleh antibiotik? Tidak. Virus bukan makhluk hidup.  Virus itu suatu molekul protein (DNA) yang bagian luarnya tertutup lapisan atau selubung lemak pelindung.  Karena bukan »

Kalahkan Covid-19 dengan DISIPLIN dan PEDULI 8

Sekarang bukan waktu yang tepat untuk ke Rumah Sakit. Benar sekali.  Saat ini bukan waktu yang tepat untuk ke Rumah Sakit, apapun alasannya. Kecuali DARURAT.  Mengapa? Agar fasilitas medis dan tenaga »
MELAWAN CORONA COVID-19 DENGAN “KEDISIPLINAN”

Fakta

Dengan lebih dari 120 negara telah terjangkit Corona, sekarang ini bisa dikatakan bahwa di ujung dunia manapun kita berada, kita memiliki potensi yang sama untuk terpapar Corona.  Yang membedakan hanya KEDISIPLINAN DIRI.

Corona SANGAT MUDAH menular dengan lewat kontak fisik (bersentuhan, terkena cairan mulut hidung orang lain, memegang benda yang baru dipegang oleh orang lain).  Sementara ini Corona dinyatakan tidak menular lewat udara.

images (3)Prosentase yang sembuh dari Corona lebih dari 53% persen, prosentase yang meninggal di bawah 3,6% penderita.  Dan tingkat kesembuhan terus membaik dari hari ke hari.  Artinya peluang untuk sembuh tinggi.  Tetapi ya itu, hanya kalau DISIPLIN.

Yang TIDAK DISIPLIN, bukan hanya akan membuat ia berpotensi besar tidak sembuh, ia juga berpotensi besar menularkan kepada orang lain yang tidak berdosa.  Sungguh merupakan perbuatan tidak terpuji.

Masa inkubasi Corona adalah 14 hari.  Bahayanya sebelum seseorang menyadari bahwa dirinya terjangkit Corona, selama 14 hari ia sudah bisa menularkan Corona kepada orang lain yang berinteraksi dengannya.

Pencegahan

Jangan panik.  Karena kepanikan akan menyebabkan stress, stress akan membuat tubuh kita bersifat asam.  Tubuh yang bersifat asam bisa menurunkan imunitas atau tingkat kekebalan tubuh.  Namun demikian kita juga TIDAK BOLEH MEREMEHKAN Corona.  Karena Corona terbukti mematikan. Hampir 5000 orang telah meninggal karena Corona di seantero dunia. Karenanya WHO telah menetapkannya  sebagai Pandemi.

Virus Corona yang belum masuk ke tubuh, relatif bisa diatasi dengan cara yang sederhana, seperti cuci dengan sabun, dibersihkan dengan alkohol, berjemur, minum panas, mandi air panas, menjaga stamina tubuh dengan makan bergizi, istirahat cukup, olah raga cukup, dst.  Kegiatan pencegahan yang setiap orang bisa melakukan. Tantangannya bukan pada pengobatan yang rumit atau biaya yang mahal, tetapi lebih pada KEDISIPLINAN DIRI.

Ketika di dalam tubuh, imunitas tubuh kita akan melawan Virus Corona, kecuali paru-paru perokok yang dari studi terbukti sangat welcome atau merupakan reseptor yang baik untuk virus Corona masuk dan berkembang biak di dalam tubuh.

Yang merasa menderita sakit batuk, pilek, sakit tenggorokan dan sejenisnya, berDISIPLIN untuk peduli TIDAK MENULARKAN kepada orang lain.

Yang sehat, berDISIPLIN untuk berupaya agar TIDAK TERTULAR.

Tantangan

Tantangan terbesar kita masyarakat Indonesia adalah rendahnya kedisiplinan.  Padahal pencegahan dan penyembuhan Corona ini membutuhkan tingkat KEDISIPLINAN yang TINGGI.

Italia dan Iran adalah contoh buruk bagi kita.  Memburuknya  penyebaran Corona di kedua negara itu adalah karena ketidakdisiplinan sebagian generasi muda mereka.  Mereka melanggar anjuran dan pembatasan bepergian yang diberlakukan oleh pemerintah mereka.  Libur sekolah dan tutup kantor yang ditujukan agar mereka tinggal di rumah mengkarantina diri, malah dipakai begadang dan bepergian kesana kemari.  Mereka meremehkan Corona.  Dampaknya parah.

Singapura termasuk yang paling sukses menangani Corona karena masyarakatnya biasa hidup DISIPLIN.

Mari kita hidup disiplin MULAI dari diri kita, team kita, rumah kita

Untuk mencegah dan melawan Corona, kita perlu serangkaian KEDISIPLINAN DIRI yang diantaranya ialah:

  • Tidak panik.  Tidak usah panik.  Panik memicu stress.  Stress membuat tubuh bersifat asam, tubuh yang bersifat asam bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh.  Kita perlu DISIPLIN mengelola emosi kita agar Corona tidak sampai membuat pikiran kita stress.
  • Jaga stamina dengan makan sehat.  Mari DISIPLIN menghindari makanan yang tidak sehat, diganti dengan DISIPLIN makan yang sehat, yaitu dengan:

o   Memilih makanan yang dimasak dan disajikan dengan bersih

o   Mengurangi yang berminyak dan berlemak

o   Mengurangi yang manis-manis

o   Mengurangi makanan instan

o   Mengurangi minum dan makan yang dingin-dingin

o   Menghentikan rokok, karena terbukti merokok membuat paru-paru lebih welcome terhadap virus Corona.

o   Memperbanyak makan sayur, buah, air putih hangat

  • DISIPLIN berolah raga rutin, minimal jalan kaki 30 menit per hari, 5 kali seminggu.  Kegiatan yang bisa dilakukan di dalam rumah atau di halaman rumah sendiri.
  • DISIPLIN istirahat tidur yang cukup yaitu 7 jam atau lebih.
  • DISIPLIN mencuci tangan dengan benar, memakai sabun atau antiseptik dengan kandungan alkohol di atas 65%.
  • DISIPLIN “mengkaratina diri” dengan mengurangi keluar rumah dan menghindari keramaian, kecuali kondisi mengharuskan.
  • Waktu terpaksa harus keluar rumah, DISIPLIN melakukan kehati-hatian yang diwajibkan dilakukan pada orang sakit atau pada orang sehat.
  • DISIPLIN memakai barang pribadi milik sendiri, tidak berbagi alat makan dan minum, lap tangan, mukena, sajadah, dengan orang lain.
  • Ketika sekolah diliburkan atau kantor ditutup sementara karena Corona, DISIPLIN tinggal di rumah mengkarantina diri.  Tidak malah dipakai untuk bebas bepergian kesana kemari.
  •  Ingat masa inkubasi Corona adalah 2-14 hari, artinya orang bisa nampak sehat meski sudah terinfeksi Corona, sehingga ia sudah bisa menularkan Corona kepada orang lain yang berinteraksi dengannya selama 14 hari itu.  Sehingga penanganannya selalu TELAT.  Setelah positif terinfeksi Corona, baru ditelusuri ke belakang, siapa saja yang dalam 2 minggu terakhir telah berkontak dengannya.  Maka sementara ini DISIPLIN tidak saling berkunjung, DISIPLIN menghindari kumpul-kumpul adalah keputusan yang bijak.
  • DISIPLIN tidak ikut-ikutan borong belanja barang.  Kalau kita mengkonsumsi dengan wajar, ketersediaan barang akan cukup.

Bagi Yang Sakit

Apabila merasakan batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, atau salah satunya, DISIPLIN TIDAK MENULARKAN pada orang lain:

  • Tidak keluar rumah, kalau tidak perlu sekali.
  • Memakai masker agar tidak menularkan kepada orang lain lewat cairan dari mulut atau hidung ketika berbicara, tertawa, batuk, bersin.
  • Selalu menutup mulut dan hidung dengan tissue waktu batuk atau bersin.
  • Tidak bersalaman atau kontak fisik dengan orang lain.  Selalu jaga jarak minimal 1 m.
  • Rajin mencuci tangan setelah menyentuh wajah atau bagian dari wajah.
  • Segera datang berobat keklinik kesehatan apabila merasakan salah satu tanda-tanda di atas.

Bagi Yang Sehat

DISIPLIN melakukan pencegahan agar TIDAK TERTULAR, yaitu:

  • Tidak perlu memakai masker, supaya jumlah masker cukup untuk yang sakit.
  • Menghindari tempat keramaian
  • Selalu mencuci tangan setelah bersentuhan dengan orang lain atau menyentuh barang yang telah disentuh oleh orang lain.
  • Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh wajah atau bagian dari wajah.

DISIPLIN tidak menyentuh wajah atau bagian dari wajah sebelum mencuci tangan.

DISIPLIN menerapkan greeting TANPA bersentuhan fisik (ikuti video)

DISIPLIN tidak berkunjung ke suatu tempat yang dilarang oleh pemerintah.

Mari kita hadapi CORONA dengan TIDAK PANIK, tetapi juga TIDAK MEREMEHKAN.  Siapa yang tidak disiplin, dalam 2 minggu akan kelihatan akibatnya. 

Sambil berdoa agar segera ditemukan obat untuk Corona, marilah kita patahkan prediksi para ahli pandemi bahwa pada puncaknya Corona akan menelan 50 juta nyawa manusia di dunia, dengan menghadapi Corona dengan DISIPLIN…….DISIPLIN……dan DISIPLIN.

Terakhir, mari kita juga DISIPLIN memperbanyak mohon AMPUNAN kepada Allah, karena sesungguhnya semua musibah yang datang itu disebabkan oleh kelalaian manusia itu sendiri.

Mari kita bersatu melawan Corona dengan DISIPLINKITA BISA.  INDONESIA BISA.

Dwi Pudjiarso

Hingga awal Maret, produksi batubara nasional tembus 94,72 juta ton

pekerja menunjukan bongkahan batu bara, PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (E2I) melakukan aktivitas penambangan batubara di Site Bantuas milik PT Mutiara Etam Coal (MEC), Samarinda Timur, Kaltim, Jumat (13/9). Penambangan di lokasi seluas 175 hektar itu untuk diekspor ke China dan India yang saat ini produksi di Tambang Bantuas sebesar 30.000 metrik ton (MT) per bulan dan pada Januari 2014 akan ditingkatkan menjadi 100.000 MT per bulan. Kontan/Panji Indra

Pemerintah mengklaim produksi dan penjualan batubara Indonesia belum terkendala wabah corona. Hingga awal Maret, volume produksi dan ekspor batubara masih terjaga di level yang wajar.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono memaparkan, target produksi batubara pada tahun ini tercatat di angka 550 juta ton. Dari jumlah tersebut, volume ekspor direncanakan mencapai 395 juta ton sedangkan serapan domestik termasuk untuk Domestik Market Obligation (DMO) ditargetkan mencapai 155 juta ton.

Hingga 6 Maret 2020, realisasi produksi batubara mencapai 94,72 juta ton atau 17,22% dari target. Dari jumlah tersebut, serapan domestik berada di angka 16,37 juta ton, sementara volume ekspor batubara Indonesia tercatat mencapai 30,24 juta ton.

Bambang merinci, target produksi batubara sebesar 550 juta ton terdiri atas 340 juta ton atau 62% berasal dari perusahaan dengan izin pemerintah pusat, sedangkan 210 juta ton atau 38% berasal dari perusahaan dengan izin provinsi.

Dari perusahaan dengan kewenangan pemerintah pusat, sebanyak 286 juta ton akan diproduksi oleh pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), 24 juta ton diproduksi oleh IUP BUMN, dan 30 juta ton dari IUP PMA.

Bambang mengklaim, besaran produksi batubara 550 juta ton elah ditetapkan dengan sejumlah pertimbangan. “Produksi batubara nasional 2020 itu dengan mempertimbangkan potensi pasar ekspor dan domestik, tingkat produksi optimal, menjaga kestabilan harga dan target PNBP Rp 44,39 triliun serta mengatasi defisit neraca perdagangan,” kata Bambang dalam konferensi pers yang digelar di Kantornya, Kamis (12/3).

Kendati begitu, Bambang tak menampik pada akhir tahun nanti, volume produksi batubara bisa kembali bergeser dari target. Pasalnya, Kementerian ESM akan meninjau kembali produksi batubara nasional dalam revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

Bambang menyebut, biasanya revisi RKAB dilakukan pada pertengahan tahun atau pada bulan Juni. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah kondisi dan persyaratan sepanjang Semester I di tahun tersebut.

Namun, jadwal revisi RKAB bisa saja berubah. Menurut Bambang, saat ini pihaknya tengah mengusulkan perubahan regulasi agar revisi RKAB bisa dibuka sejak Kuartal I. Menurut Bambang, pengajuan perubahan produksi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah kondisi dan persyaratan, seperti perkembangan pasar, pergerakan harga, serta pelaksanaan kewajiban perusahaan.

“Nanti kita lihat perkembangannya. Perubahan RKAB biasanya dilakukan di Semester, kita mengajukan evaluasi regulasi agar bisa dipercepat diajukan sejak Kuartal I. Ini adalah usaha kita untuk melihat kembali produksi ke depan,” terang Bambang.

Regulasi yang dimaksud Bambang adalah Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 tahun 2018. Bambang menyebut, meski bisa diajukan sejak Kuartal I, namun perubahan RKAB tetap dilakukan sekali dalam setahun. Hanya saja, katanya, revisi RKAB bisa lebih felksibel karena tidak hanya terkait dengan kapasitas produksi.

“Kalau dulu perubahannya hanya karena faktor produksi. Kita lebih fleksibel lagi, perubahan karena sesuatu yang berhubungan dengan bisnisnya,” tandas Bambang.

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Sumber: https://industri.kontan.co.id/

ESDM Sebut Virus Corona Ganggu Pembangunan Smelter

ESDM Sebut Virus Corona Ganggu Pembangunan SmelterKementerian ESDM menyebut penyebaran virus corona mengganggu pembangunan smelter. Salah satu yang terdampak, yakni pembangunan smelter PT Virtue Dragon Nickel Industry yang berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Bambang Gatot Ariyono mengatakan kendala disebabkan oleh pekerja smelter yang berasal dari China tidak bisa kembali ke Indonesia. Pemerintah melarang pemegang paspor China masuk dan transit di Indonesia sejak awal Februari 2020.

“Mereka terganggu karena lebih dari 300-400 pekerja dari China tidak bisa kembali,” katanya di Jakarta, Kamis (12/3).

Dengan kondisi tersebut, ia memprediksi virus corona menekan sektor minerba dalam jangka panjang. Alasannya, jika penyebaran virus masih berlanjut, maka permintaan industri akan berkurang.

Dalam jangka panjang, virus corona juga akan membebani pertumbuhan ekonomi global serta domestik, sehingga produktivitas industri juga terganggu.

“Saya kira pengaruhnya cepat atau lambat pasti ada. Kalau long term (jangka panjang) ini bisa pengaruh besar,” ucapnya.

Namun, untuk saat ini ia menegaskan virus corona belum berdampak negatif pada sektor minerba secara keseluruhan. Dampaknya baru menimpa Virtue Dragon sebagaimana yang ia sampaikan sebelumnya. Pun demikian, aktivitas produksi Virtue Dragon lainnya masih berjalan normal.

Selain itu, harga-harga komoditas minerba terpantau masih bagus, baik dari batu bara, bauksit, timah, maupun emas. Sebagai contoh, Harga Batu Bara Acuan (HBA) Maret 2020 menguat tipis 0,2 persen dari US$66,89 per ton pada Februari menjadi US$67,08 per ton di Maret 2020.

Lalu, harga emas juga menunjukkan tren naik, meskipun pada perdagangan pagi ini melemah. Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam sebesar Rp831 ribu per gram pada Kamis (12/3), turun Rp8.000 dari Rp839 ribu per gram pada Rabu (11/3).

Namun, harganya melonjak dibandingkan posisi awal tahun, yakni Rp762 ribu per gram. “Untuk saat ini, kami lihat perkembangan harga mineral, seperti timah, nikel, bauksit masih bagus. Artinya grafiknya ada perkembangan bagus, meskipun tidak signifikan tapi stabil,” imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan penurunan permintaan batu bara dari China akibat virus corona masih terbilang kecil. Tercatat, Negeri Tirai Bambu memangkas permintaan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik sebesar 200 ribu ton.

“Dari enam produsen pembangkit di China sudah kurangi permintaan batu bara 200 ribu ton. Pak Menteri (Menteri ESDM Arifin Tasrif) bilang masih kecil, saya kira jutaan,” kata Irwandy.

Ia menambahkan dampak penurunan permintaan baru akan tampak pada akhir Juni 2020 nanti. Dengan catatan, virus corona masih berlanjut hingga periode tersebut.

Sumber – https://www.cnnindonesia.com/

Kata asosiasi tambang soal wacana sentralisasi perizanan tambang di omnibus law

Sejumlah alat berat melakukan aktivitas penambangan di lubang tambang Batu Hijau milik PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Sekongkang, Taliwang, Sumbawa Barat, NTB, Rabu (12/11). Saat ini produksi konsentrat tambang PT. NNT mencapai 800 ribu ton hingga 900 ribu ton per hari yang diekspor ke Korea, Hongkong, Jepang, Cina dan India. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/Rei/Spt/14.

Wacana pengalihan kewenangan pemerintah daerah (Pemda) ke pemerintah pusat dalam perizinan dan pengelolaan tambang menjadi sorotan. Wacana itu tertuang dalam revisi UU Nomor 4 Tahun 2009 alias UU Mineral dan Batubara (Minerba) di dalam Rancangan UU Cipta Kerja (omnibus law).

Asosiasi perusahaan tambang atau Indonesia Mining Association (IMA) dan Asosiasi Pertambangan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) ikut menanggapi wacana ini. Menurut Pelaksana Harian Direktur Eksekutif IMA Djoko Widajatno, pengalihan perizinan dan pengelolaan tambang ke pemerintah pusat bukan lah ide yang buruk.

Djoko mengatakan, tata kelola dan perizinan usaha tambang di Indonesia saat ini memang butuh perbaikan. Menurutnya, jika kewenangan beralih ke pemerintah pusat, maka pertumbuhan izin usaha baru dan tingkat produksi tambang bisa lebih terkendali.

“Diharapkan akan dilakukan pembatasan bertahap, supaya produksi terkendali, juga bisa lebih transparan dan akuntable. Karena kalau di daerah, sementara ini masih macem-macem pemikirannya,” kata Djoko kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).

Kendati begitu, Djoko mengatakan bahwa kewenangan di tingkat daerah tidak bisa seluruhnya dilepas. Hanya saja, Djoko menyoroti, saat ini supervisi pengawasan dan pembinaan yang dilakukan pemerintah pusat terhadap daerah harus dievaluasi.

“Cuman kontrol harus diperketat. Saat ini supervisi pemerintah pusat belum baik, harus ditingkatkan secara bertahap. Sementara itu, kendali (tata kelola pertambangan) dipusatkan,” terang Djoko.

Dengan demikian, terang Djoko, diharapkan produksi mineral dan batubara dapat lebih terkontrol. Termasuk mengenai kesesuaian data produksi dan penjualan barang tambang antara realitas dan di atas kertas.

“Sekarang masih suka didapati perbedaan ekspor dan yang dilaporkan. Jadi hal-hal semacam itu harus ditutup supaya lebih terkendali,” sebutnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengungkapkan, sebelum era UU Minerba, tata kelola dan perizinan tambang masih berada di pemerintah pusat. Namun seiring dengan berkembangnya aspirasi otonomi daerah, maka perizinan pun bergeser ke tangan pemerintah kabupaten, lalu pemerintah provinsi.

Menurut Hendra, pengalihan kewenangan kembali ke tangan pemerintah pusat perlu mempertimbangkan banyak aspek supaya tidak mengganjal produksi dan investasi di sektor tambang, khususnya batubara. Sebab, katanya, emas hitam ini merupakan komoditas strategis dan vital baik dari sisi energi maupun perekonomian nasional.

Sayangnya, Hendra enggan berkomentar banyak mengenai pengalihan kewenangan ini. “Kita tidak membuat dikotomi antara pusat dan daerah. Pengusaha menyerahkan pengalihan kewenangan ini kepada pemerintah sebagai regulator,” kata Hendra.

kendati nantinya izin berada di pemerintah pusat, sambung Hendra, peran pemerintah daerah tidak bisa tereliminasi. Sebab, operasional tambang berada di daerah, sehingga fungsi pengawasan dan pembinaan tetap melekat. “Karenanya, dalam UU (omnibus law) ini masalah pengawasan dan pembinaan perlu diperjelas,” ungkap Hendra.

Sumber – https://industri.kontan.co.id/

ESDM Patok Target Investasi Sektor Tambang US$ 7,74 Miliar

ESDM Patok Target Investasi Sektor Tambang US$ 7,74 MiliarSektor pertambangan memang masih menjadi salah satu sektor yang seksi untuk sebuah investasi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mematok target investasi di sektor tambang pada tahun 2020 ini sebesar US$ 7,74 miliar. Angka tersebut secara persentase naik sebesar 19,08% dari realisasi investasi pada tahun lalu yang berada diangka US$ 6,5 miliar. Dimana pada 2019 lalu, target investasi disektor tambang yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) sebesar US$ 6,17 miliar.

Sebagai informasi, Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan bahwa investasi tambang pada tahun lalu didapatkan dari berbagai sisi seperti investasi Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) sebesar US$ 2,53 miliar, investasi dari perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sebesar US$ 1,3 miliar.

Perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) PMA dan PMDN sebesar US$ 683,6 juta, dan pemegang Kontrak Karya (KK) sebesar US$ 672,7 juta. Investasi dari pemegang IUP OPK olah murni atau smelter sebesar US$ 609,4 juta dan perusahaan batubara pemegang PKP2B sebesar US$ 551,9 juta. IUP BUMN sebesar US$ 149,4 juta di sepanjang tahun 2019 lalu. Sehingga total realisasi investasi sektor tambang sepanjang 2019 ditaksir mencapai US$ 6,5 miliar.

ESDM mematok target yang lebih besar pada tahun ini dibandingkan dengan realisasi investasi tahun 2019 lalu dengan memproyeksikan besaran investasi akan meningkat sejalan dengan menjamurnya proyek smelter. Selain itu, ESDM juga memproyeksikan pada tahun ini investasi tambang juga akan disokong oleh dua perusahaan tambang raksasa pemegang IUPK yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang saat ini tengah melakukan pengembangan tambang.

Penulis : Lia Ade Putri

Editor   : Ocky PR.

Sumber – https://duniatambang.co.id/

Meski Alat Berat Lesu, Bisnis Jasa Pertambangan United Tractors Bersinar

Meski Alat Berat Lesu, Bisnis Jasa Pertambangan United Tractors BersinarPT United Tractors Tbk (UNTR) merupakan salah satu emiten yang bergerak dalam bisnis komoditas alat berat yang juga memiliki bisnis dalam bidang jasa pertambangan. Sepanjang 2019 yang lalu, bisnis alat berat UNTR memang ikut bergejolak dan sempat beberapa kali merevisi target penjualan karena pasar alat berat yang cenderung lesu. Ditengah lesunya bisnis alat berat, kinerja UNTR cukup bersinar di bidang bisnis jasa pertambangan melalui anak usahanya yaitu PT Pamapersada Nusantara.

PT Pamapersada Nusantara pada tahun 2019 lalu menunjukkan performa kerja yang cukup positif ditengah pasar bisnis batubara yang masih belum stabil. Terhitung hingga November 2019 lalu, volume pengupasan tanah penutup atau overburden removal (OB) mengalami kenaikan sebesar 2,62% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu berada dilevel 916,3 juta bank cubic meter (bcm).

Sejalan dengan meningkatnya volume overburden removal, UNTR melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara juga mengalami kenaikan pada pengambilan batubara atau coal getting yang secara persentase naik sebesar 5,88% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnyaatau berada dilevel 120,5 juta ton per November 2019. Hal ini bisa dikatakan kinerja jasa pertambangan UNTR pada 2019 menunjukkan performa yang positif.

Kenaikan overburden removal dan coal getting ini didukung pula dengan cuaca sepanjang 2019 lalu cukup mendukung dan tidak adanya hambatan signifikan lainnya di area operasional pertambangan Pamapersada Nusantara. Untuk target overburden removal dan coal getting pada tahun 2020 ini, UNTR belum dapat menyebutkan besaran yang pasti, hanya diperkirakan untuk coal getting tidak jauh berbeda dengan tahun 2019 lalu yaitu berkisar 125 juta—127 juta ton.

Namun, untuk overburden removal besar kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan dengan target tahun lalu dikarenakan pelemahan harga batubara yang nampaknya masih akan terjadi. Sedangkan untuk capital expenditure atau capex, UNTR pada tahun ini diproyeksikan sebesar US$ 450 juta. Dimana sekitar 80% akan dialokasikan untuk bisnis jasa pertambangan.

Penulis : Lia Ade Putri

Editor   : Faris Primayudha

Sumber – https://duniatambang.co.id/

Tahun ini, Adaro Energy (ADRO) perkuat potensi bisnis yang ada

 

Logo Adaro Energy di gedung kantor pusat ADRO, Jakarta, Jumat (4/2). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/02/2019.

Logo Adaro Energy di gedung kantor pusat ADRO, Jakarta, Jumat (4/2). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/02/2019.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) belum memiliki rencana akuisisi lahan tambang batubara pada tahun ini. Kondisi pasar batubara yang belum stabil membuat emiten ini memilih memaksimalkan potensi tambang yang ada.

Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira menyampaikan, pihaknya akan fokus pada penerapan keunggulan operasional atau operational excellence pada bisnis inti agar dapat menghadapi tantangan industri batubara. “Kami juga akan tetap melakukan studi untuk pengembangan bisnis,” ujar dia, hari ini.

Strategi efisiensi juga diterapkan di seluruh rantai bisnis perusahaan agar dapat menghasilkan kinerja operasional yang solid dan sesuai dengan target yang diharapkan.

Saat ini, ADRO memiliki model bisnis terintegrasi yang terdiri dari delapan pilar. Di antaranya Adaro Mining, Adaro Services, Adaro Logistics, Adaro Power, Adaro Land, Adaro Water, Adaro Capital, dan Adaro Foundation.

Febriati menyebut, anak-anak usaha ADRO di pilar-pilar bisnis tersebut terlibat dalam setiap bagian rantai pasokan batubara. Dengan demikian, perusahaan dapat mengontrol biaya, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi risiko di pasar.

Terkait produksi batubara, ADRO belum mengumumkan target produksi pada tahun ini. Per akhir kuartal tiga tahun lalu, produksi batubara ADRO naik 13% (yoy) menjadi 44,13 juta ton. Sedangkan target produksi batubara perusahaan di tahun kemarin berada di kisaran 54 juta—56 juta ton.

Meski tidak ada rencana akuisisi, ADRO tetap fokus pada pengembangan bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dikelola PT Adaro Power.

Salah satu proyek PLTU perusahaan, yakni PLTU Tanjung Power Indonesia kini sudah mulai beroperasi secara komersial. PLTU tersebut berkapasitas 2×100 megawatt (MW) dan akan mengalirkan listrik di kawasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Sementara itu, proyek PLTU Bhimasena Power Indonesia ditargetkan manajemen ADRO akan selesai dan beroperasi pada tahun ini. “Kegiatan PLTU Bhimasena Power Indonesia telah mencapai tingkat penyelesaian sekitar 87% per akhir September 2019,” imbuh Febriati.

PLTU tersebut berlokasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dan memiliki kapasitas listrik sebesar 2×1.000 MW.

Sumber – https://industri.kontan.co.id/

Kementerian ESDM Kecolongan Soal Peralihan Kewenangan Perizinan

Kementerian ESDM Kecolongan Soal Peralihan Kewenangan PerizinanJAKARTA – Peralihan seluruh kewenangan perizinan investasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti Izin Usaha Pertambangan (IUP) mineral dan batu bara ternyata belum diketahui oleh pejabat internal kementerian.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan hingga saat ini pihaknya belum nengetahui peralihan kewenangan tersebut.

“Belum, belum ada penjelasan ke kami,” ujarnya saat ditemui di DPD RI, Selasa (4/2).

Peralihan kewenangan perizinan sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2019 yang mengamanatkan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mengevaluasi seluruh perizinan dan memerintahkan kepada kementerian untuk mendelegasikan beberapa kewenangan perizinan kepada BKPM.

Berbeda dengan Dirjen Minerba, Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) sekaligus Staf Khusus Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDm Irwandy Arif menuturkan kewenangan perizinan ini sudah lama berlangsung di BKPM.

“Malah pernah ada perwakilan Minerba disana. Jadi seharusnya tidak ada masalah,” ucapnya.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan koordinasikan yang lebih baik agar tak ada tumpang tindih kewenangan antara Kementerian ESDM dengan BKPM. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Baru Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia berpendapat langkah tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mendorong percepatan investasi melalui penyederhanaan proses perizinan.

“Sebagai kontraktor pemerintah kami serahkan pengaturannya ke pemerintah,” katanya.

https://ekonomi.bisnis.com

Sinar Mas Mining Gandeng WeWork Beri Makna ‘Bekerja’ Unik

Sinar Mas Mining Gandeng WeWork Beri Makna Bekerja UnikIndonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia dan berharap menjadi 10 negara ekonomi terbesar di dunia. Hal ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan WeWork di Indonesia yang baru-baru ini membuka lokasi ketujuh di South Quarter, Jakarta Selatan.

Sebanyak 72% anggota WeWork di Indonesia menyatakan bahwa WeWork menjadi akselerator pertumbuhan perusahaan mereka. Salah satu anggota berskala perusahaan besar di Indonesia, Sinar Mas Mining berbagi bagaimana WeWork telah membantu mereka menginspirasi inovasi dan kreativitas, mendorong kolaborasi dan meningkatkan efisiensi tim karyawannya.

Sebagai pemimpin di industri pertambangan, Sinar Mas Mining (Grup Sinar Mas) dengan portofolio bisnis industri pertambangan dan perpanjangannya di Indonesia dan luar negeri, memiliki lebih dari 40 entitas bisnis yang mencakup produksi batu bara dan bisnis baru seperti innovation labs dan inkubator. Saat ini, perseroan memiliki lebih dari 3.000 karyawan.

Di tengah bertumbuhnya generasi milenial dalam angkatan kerja Indonesia saat ini, perusahaan mapan lokal seperti Sinar Mas Mining diharapkan mampu untuk terus berkembang dan mendorong interaksi dan pendekatan bisnis secara digital dan intuitif. Menyadari kebutuhan kolaborasi dan jaringan, pada tahun 2018 Sinar Mas Mining memindahkan karyawan dan tim dari beragam divisi ke WeWork Sinarmas MSIG Tower.

“Dengan Indonesia yang semakin kuat di Asia Tenggara, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berada di sini. Kami melihat semakin banyak perusahaan besar memanfaatkan WeWork sebagai bagian dari ekspansi dan pertumbuhan inovasinya. Faktanya, 43% dari keanggotaan kami berasal dari perusahaan besar global seperti Microsoft, GE dan Standard Chartered,” kata Turochas T Fuad, Managing Director WeWork di Asia Tenggara dan Korea. Ini merupakan bukti peran WeWork dalam membantu memberikan dampak pertumbuhan bagi anggota.

Menurutnya, sesuai dengan nilai WeWork dalam kemitraan dengan perusahaan besar untuk fokus pada hal yang paling penting: karyawan dan tujuan mereka, WeWork bekerja sama dengan Sinar Mas Mining untuk memahami kebutuhan ekspansi dan lokasi mereka. Tantangan: ruang kerja yang berbeda dan terpisah dari budaya utama perusahaan

Saat ini, Sinar Mas Mining tengah memperkuat transformasi digital dan menargetkan untuk mengubah cara mereka bermitra dan bekerja bersama secara internal. Mereka mencari ruang kerja yang dapat menginspirasi karyawannya, ruang kerja yang mengutamakan karyawan dan melibatkan kolaborasi dan interaksi. Dengan bekerja di lokasi WeWork dan mengintegrasikan karyawan mereka dengan komunitas inovator dan entrepreneurs di WeWork, kini, Sinar Mas Mining memiliki akses luas untuk mengeksplorasi peluang baru bagi inovasi bisnis.

“Kamii fokus pada cara mengubah lingkungan kerja, sehingga dapat melibatkan karyawan lebih baik. Ketika saya memikirkan ruang kerja, tim dan bagaimana memberdayakan mereka, satu kata kunci yang saya pikirkan adalah “Empowerment,” jelas Swasono Satyo, Chief Human Resources Officer.

Ruang kerja Sinar mas Mining di WeWork Sinarmas MSIG Tower telah memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menyatu dengan bisnis dan visi bersama, sambil membangun budaya fleksibilitas dan kolaborasi di antara mereka. Solusinya, ruang kerja yang gesit yang terhubung dengan pengalaman karyawan berkomitmen untuk menciptakan ruang kerja yang millennial-friendly, tim Sinar Mas Mining yang terdiri dari 150 orang sekarang duduk di kantor pribadi mereka di WeWork Sinarmas MSIG Tower.

Sejalan dengan roadmap pemerintah yang terintegrasi, ‘Making Indonesia 4.0’, hal ini juga membantu tim Sinar Mas Mining untuk berkembang dengan memanfaatkan jaringan global dari WeWork. WeWork telah mengubah pengalaman kantor tradisional dan mendorong Sinar Mas Mining untuk memahami ruang kerja dengan cara yang berbeda. Terlepas dari ruang fisik, pihaknya juga menghargai pengalaman dinamis yang dapat diciptakan untuk karyawan.

“Ini membantu kami memahami peluang dan solusi yang dapat meningkatkan budaya kerja kami lebih baik lagi,” dia menambahkan. Lokasi pusat WeWork Sinarmas MSIG Tower juga berada dekat dengan kantor Sinar Mas di Sudirman Central Business District, Sudirman. Hal ini merupakan sebuah keuntungan lain dari kerja sama ini. Dari perspektif estetika, desain ruang WeWork menggabungkan warna-warna cerah, dengan sentuhan budaya tradisional Indonesia.

WeWork memahami kebutuhan yang penting bagi Sinar Mas Mining. Area kerja yang tenang sangat membantu dalam produktivitas tim, sementara ruang terbuka dan interior yang dinamis mendorong kreativitas mereka. Dengan inisiatif tim WeWork yang sering menyelenggarakan sesi khusus bagi para anggota seperti acara networking hingga acara professional development, karyawan Sinar Mas Mining tidak hanya dapat menumbuhkan ikatan yang kuat antar tim, tetapi juga meningkatkan network di luar perusahaan.

Komitmen untuk memodernisasi lingkungan kerja untuk menginspirasi energi baru, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan menarik minat karyawan di masa depan adalah bagian dari program Employee Value Proposition dari Sinar Mas Mining dan inisiatif untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan produktivitas karyawan. Hasilnya, peningkatan kolaborasi antara karyawan saat ini dan transformasi kerja bersama Melalui survei kepuasan karyawan di perusahaan, Sinar Mas Mining telah menemukan bahwa karyawan mendapat lebih banyak manfaat dari ruang kerja bersama, dengan peningkatan 10% dalam produktivitas karyawan dan kepuasan karyawan.

“Kondiisi ini membuat orang keluar dari budaya kantor tradisional dan memasuki lingkungan kerja kolaboratif, diterima dengan baik oleh karyawan,” kata Satyo. Visi Sinar Mas Mining adalah terus bekerja bersama WeWork untuk membantunya dalam berpikir, berkolaborasi, dan berinovasi di pekerjaan.” Memasuki peringatan satu tahun bersama WeWork, Sinar Mas Mining sekarang memiliki ruang yang mudah diakses di jantung kota Jakarta yang memungkinkan mereka memperluas tenaga kerja mereka di kota ini.

Sumber: www.swa.co.id