Setelah mendapatkan Daftar Risiko KritIs hasil proses HIRAC INDOSHE, maka selanjutnya kita wajib menetapkan sistem kendali untuk setiap risiko kritis.  Sistem kendali risiko kritis kita bagi menjadi 2 macam, yaitu cara bawah dan cara atas.

Sistem kendali risiko kritis cara bawah adalah sistem kendali yang fokus memaksimalkan peran pengawas lini depan dengan urutan: menfasilitasi setiap pengawas lini depan untuk menetapkan risiko kritis seksi atau sub seksinya, membuat ruang lingkupnya, melakukan inventori tugas (pekerjaan) yang terpapar risiko kritis pengawas, membuat JSA untuk setiap tugas yang terpapar risiko kritis, membuat checklist inspeksi risiko kritis.  

Alur Sistem Kendali Risiko Kritis 1

Sistem kendali risiko kritis cara atas adalah perusahaan menetapkan Fatality Prevention Standard (FPS) untuk setiap risiko kritis yang telah ditetapkan menjadi Daftar Risiko Kritis Perusahaan.  Selanjutnya setiap standar FPS  dijadikan program pengendalian, yang kemudian disampaikan kepada seluruh karyawan melalui media, diantaranya adalah: induksi, pelatihan pengendalian risiko kritis, work permit, memasukkan tanggung jawab pengendalian ke job description pejabat yang bertanggung jawab, rambu-rambu, publikasi, life saving program, dsb.

risiko kritis seksi atau sub seksinya, membuat ruang lingkupnya, melakukan inventori tugas (pekerjaan) yang terpapar risiko kritis pengawas, membuat JSA untuk setiap tugas yang terpapar risiko kritis, membuat checklist inspeksi risiko kritis.  

Alur Sistem Kendali Risiko Kritis 2

Selengkapnya Cara Bawah dan Cara Atas adalah sbb:

Alur Sistem Kendali Risiko Kritis 3

Sedang detil pengendaliannya adalah sebagai berikutnya.  Intinya, tidak ada Risiko Kritis yang tidak dikendalikan, dan pengendaliannya harus tuntas memakai metode apapun.  Silahkan:

Alur Sistem Kendali Risiko Kritis 4

 

 

 

 

   

Berikan Komentar