Image_idenya kecil 1Image_idenya kecil 2
Tidak terasa 10 tahun sudah saya purnabakti dari PT Freeport Indonesia.  Di depan kelas sering saya lempar pertanyaan, kira-kira apa yang saya merasa paling kehilangan pada waktu sudah berada di luar Freeport.   Kebanyakan menjawab gaji.  Menurut saya gaji itu hanya akibat.  Yang paling saya merasa kehilangan adalah kesempatan untuk turut menyumbangkan ide-ide besar untuk solusi masalah-masalah yang selalu berskala “huge” dan “extreme” atau besar sekali dan ekstrim di sana  Itu yang saya merasa paling kehilangan. 

“Dalam sebulan terakhir ini, siapa yang membuat proposal besar untuk kebaikan departemen atau perusahaan?’ Biasanya tidak ada respon, kecuali wajah-wajah yang saling berpandangan.  Waktu saya ulangi lagi pertanyaan yang sama, sangat jarang ada yang langsung angkat tangan.  Pertanyaan saya lanjutkan, “Tiga bulan terakhir?”, masih belum ada, “Satu tahun terakhir?”  Sejak saya mulai menjadi konsultan 10 tahun yang lalu, tidak lebih dari jumlah jari dari satu tangan saya yang menjawab iya dan bisa dikategorikan untuk kebaikan perusahaan bukan pribadi.

Hal ini sungguh memprihatinkan.  Pada waktu kita masih aktif bekerja di sebuah perusahaan, masa itu adalah kesempatan bagi kita untuk menelorkan ide-ide besar.  Kesempatan ini tidak datang 2 kali. Mengapa?  Kesempatan itu tidak ada ketika kita sudah berada di luar perusahaan apapun alasannya.  Oleh karena itu mari kita yakini bahwa tempat kita bekerja sekarang ini adalah merupakan perusahaan terbesar yang anda pernah bekerja. Yaitu perusahaan dimana anda bisa melahirkan ide-ide bintang, ide-ide besar, solusi-solusi cemerlang, atau terobosan-terobosan terbaik anda. Apa sih yang dimaksud dengan ide?  Ide adalah pemikiran baru sebagai solusi atas suatu masalah.  Ide bisa juga diartikan cara atau solusi alternatif yang lebih efektif daripada yang sudah ada.  Maka dari itu ide-ide besar hanya akan muncul pada waktu kita berada di sebuah lingkungan kerja yang memiliki masalah besar atau yang memerlukan terobosan solusi yang besar.  Itulah perusahaan anda saat ini.

Saya sangat meyakini bahwa tidak ada kata tidak ada budget untuk sebuah ide bintang.  Kalau ide anda tidak disetujui karena tidak ada biaya, itu adalah tanda bahwa ide anda memang belum bintang. Itu adalah suatu pertanda bahwa ide anda memang masih kacang-kacang.  Ide anda belum merupakan sebuah solusi yang paling tepat untuk masalah itu di saat itu.

Tidak ada perusahaan yang program K3nya sudah ideal.  Satu perusahaan memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki kelemahan di sisi lain, demikian pula sebaliknya.  Artinya selalu terbuka lebar-lebar peluang bagi kita untuk mengambil peran memperbaiki dan mengembangkannya di manapun kita bekerja.  Bahkan andaikata program K3 di perusahaan kita sudah baikpun, tetap saja ada peluang untuk melakukan continual improvement.  Di diunia ini tidak ada ya ng sempurna, kata orang.  Oleh karena itu kita harus bersyukur apabila saat ini kita sedang terdampar di sebuah perusahaan yang program K3nya masih sekedarnya atau berantakan.  Karena itu merupakan indikator bahwa kita sedang ditempatkan oleh Tuhan di sebuah medan pembelajaran dan pengembangan pribadi yang panjang dan besar.  Maka sebenarnya tepat kalau kita menamai tempat kerja kita sebagai “perguruan tinggi”.  Mengapa?  Karena kita bisa belajar ilmu-ilmu terapan banyak sekali, tidak perlu membayar uang kuliah, tetapi malah dibayar.  “Sudah di semester berapa “kuliah” anda  saat ini?” sering saya lemparkan pertanyaan ini tiba-tiba di depan kelas, yang biasanya hanya dijawab dengan raut wajah dan ketawa sumbang.

Pernah seorang teman bertanya “Apa saja yang mau dibahas bila Management Safety Steering Committee meeting diselenggarakan setiap bulan?”.

Masya Allah, kita tidak usah takut kehabisan bahan.  Untuk mengantarkan seluruh karyawan di perusahaan mencapai kedewasaan K3, yaitu kondisi dimana K3 sudah melekat menjadi nilai hidup setiap karyawan termasuk pengawas, manajemen, serta para kontraktor dan sub kontraktor beserta keluarga di dalamnya, dijamin bahwa sampai kita purnabaktipun tidak akan pernah kehabisan bahan untuk mengeluarkan ide terbaik kita dan membahasnya di steering committee. 

Kalau begitu ide-ide apa dong yang harus kita keluarkan? Banyak, diantaranya adalah:

Pertama.  Kenali apa saja masalah K3 di perusahaan anda.  Marilah kita asah kepekaan kita terhadap pelaksanaan implementasi program K3 sehari-hari di lapangan.  Jadikanlah ritual rutin harian anda untuk secara kritis melakukan pengamatan, analisa dan penilaian terhadap setiap program K3 yang berjalan, tidak usah menunggu evaluasi atau tinjauan manajemen tahunan.  Di antaranya adalah lakukanlah identifikasi:

  • Mana program yang seharusnya ada tetapi belum ada
  • Mana program yang seharusnya ada, sudah ada, tetapi belum berjalan penuh
  • Mana program yang seharusnya ada, sudah ada, tetapi tidak berjalan.
  • Mana program yang perlu dilakukan improvisasi agar hasilnya maksimal
  • Mana program yang sudah jenuh dan perlu inovasi agar tetap fresh
  • Mana program yang sudah jenuh dan harus diganti
  • Mana program yang terlalu rumit dan bisa disederhanakan tanpa mengurangi esensinya
  • Mana program yang sudah tidak sejalan dengan perkembangan risiko di lapangan
  • Mana aturan K3 yang sudah tidak bisa dijalankan dan harus diganti
  • Mana yang bisa dipermudah dengan hadirnya berbagai macam teknologi IT dan medsos terkini
  • dan seterusnya

Risiko di tambang yang sangat dinamis, baik karena perubahan lokasi kerja, alat, SDM, teknologi, maupun aturan, membuat kita tidak boleh tinggal diam barang sejenakpun.  Kita dituntut tidak pernah kering dengan ide kreatif dan terobosan-terobosan baru untuk membuat program berjalan tetap efektif.

Kedua. Benchmarking untuk terus move up.  Apapun sistem manajemen K3 yang kita pakai saat ini, semua elemen di dalamnya adalah “minimum requirements”.  Baru persyaratan minimum.  Masih luas sekali bagian yang harus kita kembangkan setinggi mungkin.  Untuk membuat setiap elemen sistem bisa teradministrasi secara dokumen dengan baik dan terimplementasi secara kegiatan lapangan oleh semua karyawan dengan baik, memerlukan atensi, kreativitas, dan totalitas kita seumur hidup.

Bagaimana cara melakukan benchmark? Banyak cara untuk mengikuti perkembangan K3 di skala nasional maupun dunia.  Banyak cara untuk mendapatkan pengalaman dan success story dari perusahaan atau praktisi K3 lain yang bisa kita jadikan benchmark untuk menindaklanjuti komitmen untuk continual improvement. Kita bisa memanfaatkan jaringan kita masing-masing, kita bisa rajin membukan website perusahaan-perusahaan besar, kita bisa rajib mengikuti blog-blog tentang K3, sehingga kita bisa mendapatkan info-info berharga yang bisa kita jadikan bencmark untuk perusahaan kita.  Di antaranya, perusahaan lain yang sudah:

  • mengelola peran dan tanggung jawab K3 struktural dari jenjang karyawan, pengawas, middle management dan top management secara rinci dan terukur, yang telah diberi bobot cukup besar dan dinilai sebagai bagian dari “annual performance appraisals”
  • memiliki Management Safety Steering Committee yang telah menjalankan peran yang kuat di dalam mengambil keputusan-keputusan K3 strategis maupun di dalam melakukan fungsi kontrol terhadap jalannya implementasi K3 di lapangan.
  • berhasil membuat semua departemen terkait di perusahaannya aktif memainkan peran dan tanggung jawab K3 secara proporsional dan terukur.
  • melakukan pengklasifikasian kecelakaan dengan sangat akurat sebagai hasil integrasi penerapan program notifikasi insiden, program on call personel K3, program emergency response, program penanganan korban cedera di klinik perusahaan dan RS rujukan, program investigasi kecelakaan dengan program klasifikasi kecelakaan.
  • bisa menghitung tingkat kekerapan kecelakaan potensial yang bisa dipakai untuk mengukur seberapa jauh program K3 kita masih banyak dibantu faktor keberuntungan.
  • memiliki Emergency Response Command Center berkelas 911 yang beroperasi 24/7.
  • memiliki nomor emergency yang mudah diingat, yang 24/7 tidak pernah ada nada sibuk dan bila dicall selalu ada yang mengangkat, serta menguasai 2 bahasa.
  • memiliki tim fire rescue sukarelawan yang kompeten, jumlahnya cukup dan bisa dimobilisasi dengan cepat kapan saja terjadi kecelakaan
  • setiap pengawasnya telah memiliki daftar risiko kritis, sehingga pengawas lebih fokus di dalam upaya pencegahan kecelakaan di areanya masing-masing
  • memiliki Golden Values yang menyejukkan bagi karyawan untuk mendampingi Golden Rules yang selama ini dianggap sebagai hal yang menakutkan bagi mereka
  • menjalankan matrix Leadership Behavior yang terukur yang berlaku bagi semua lapisan organisasi dari Top Management termasuk kontraktor
  • memiliki taskforce HIRA yang rutin bertemu 3 bulan sekali untuk membuat daftar proses bisnis mayor dan sub mayor, daftar risiko kritis, serta sistem kendalinya terus terupdate.

Dan masih banyak yang bisa kita benchmark dan kita ATM (amati tiru modifikasi) dari tetangga sebelah daripada harus reinvent the wheel (memulai sendiri dari awal).

Ketiga. Perkembangan Teknologi.  Dengan sedikit rajin membuka blog-blog, periodicals, info-info terbaru K3 yang ada di media sosial, kita terupdate dengan  perkembangan-perkembangan terkini di dalam dan di luar negeri baik bidang K3, kepemimpinan, managerial, teknologi, kesehatan dan banyak lagi.  Perkembangan teknologi media sosial yang demikian pesat juga memberikan peluang keterampilan kreativitas untuk memakainya di bidang K3.

Dengan mengetahui benar kondisi K3 di perusahaan kita secara real time, mengerti apa saja yang bisa kita benchmark dari sekitar kita, memiliki informasi teknologi terkini yang ada di dunia, serta memahami kondisi perusahaan pada saat itu, memungkinkan kita bisa membuat usulan-usulan besar.  Selagi kita masih bekerja di perusahaan besar, ayo kita keluarkan ide-ide bintang kita.  Kita tidak punya kesempatan itu lagi waktu kita sudah di luar.  Kita harus malu kalau berada di perusahaan besar tetapi belum pernah membuat usulan apa-apa.  Kita harus merasa risih kalau usulan kita baru kecil-kecil.  Kita harus merasa tercambuk apabila usulan kita selama ini belum pernah ada yang disetujui oleh manajemen, karena itu pertanda usulan kita masih kacang-kacang.

Berhasil menelorkan dan menjalankan ide-ide kreatif dan terobosan-terobosan besar di sebuah perusahaan besar yang tantangannya selalu berskala sangat besar dan ekstrim, adalah merupakan success story tersendiri bagi kita. 

Untuk teman-teman yang masih bekerja di perusahaan menengah ke bawah, keluarkanlah ide-ide besar anda untuk membesarkan perusahaan anda.  Ide-ide besar tidak harus dengan biaya besar.  Dengan ide-ide besar, anda bisa menghasilkan karya besar dengan biaya yang sama atau bahkan lebih rendah.

Bekerja di perusahaan besar jangan kecil-kecil idenya.  Keluarkan semua ide-ide besar anda. Salam

Komentar(17)

  1. Wiyono

    Reply

    Pak Dwi, terima kasih atas inspirasinya. Hal ini sangat menggugah dan bagian dari terapan untuk ‘knowledge management’ bagi kami. Tidak hanya dalam konteks K-3, namun esensi tulisan bapak bisa juga dikontekstualisasi pada bidang pekerjaan lain, seperti kami yg di HR Training dan Development.

    • Dwi Pudjiarso

      Reply

      Terimakasih pak Wiyono. HR Training and Development, adalah bidang yang saya soroti betul. Dua minggu lalu saya ketemuan dg pak Agus, dan kita bahas itu. Semoga ada perusahaan yang bisa menangkap ide besar ini. Pak Wiyono dan teman lain yang menguasai bidang training dan employee development ini biar bisa terlibat dan berkontribusi sebanyak-banyaknya. Amin

  2. Learning Dept. PT Antam UBPN sultra

    Reply

    bagus bnget pak tulisannya, tks.

    • Dwi Pudjiarso

      Reply

      Terimakasih pak Learning Dept. PT Antam UBPN sultra. Salam kenal. Memacu saya untuk meneruskan penulisan judul-judul lainnya, serta menanggapi perkembangan penerapan SMKP Minerba beserta segala permasalahannya.

  3. Sugeng Harianto

    Reply

    Luar biasa indhoshe artikelnya,inspiratif bingggiiitttt

    • Dwi Pudjiarso

      Reply

      Terimakasih pak Sugeng Harianto. Salam kenal. Umur saya sudah 67. Saya mencoba menambah speed di dalam menulis. Lewat tulisan, saya bisa terus share, terutama bagi generasi muda penerus K3. Kalau ada pertanyaan dan judul-judul tertentu yang selama ini pak Sugeng atau teman lain merasa kesulitan di dalam penerapan di lapangan. Silahkan pak. In sha Allah akan saya bantu mikir. Salam

  4. Abdul rasid

    Reply

    Saya bingung ini mau bikin ide apa . Tentang jaga jarak aman saat membawa unit . G mana cara nya supaya driver slalu mngingat jarak aman nya

    • Dwi Pudjiarso

      Reply

      Pak Rasyid salam kenal. Banyak cara, mnrt saya cara yg paling sederhana adalah 3 detik diblkg kend lain. Tinggal hitung1001, 1002, 1003 sejak mobil didepan kita melewati tiang/pohon didepan kita. Atau beritahu bbrp cara, lalu suruh milih yg dia paling cocok. Selamat mencoba.

  5. Jimi

    Reply

    Thanks, Pak Dwi. Tulisannya inspiratif.

    • Dwi Pudjiarso

      Reply

      Terimakasih pak Jimi. Silahkan kalau ada pertanyaan pak.

  6. Retno N

    Reply

    artikel pak Dwi sangat workable,
    terus berkarya dan sharing ilmu pak Dwi
    saya salah satu pembaca setia artikel bapak

    • dwi pudjiarso

      Reply

      Suwun bu Retno. Sekali lagi saya sangat tersanjung dengan komentar bu Retno. Sangat memotivasi saya. Mohon maaf saya tidak rutin melihat komentar sehingga baru merespon komentar bu Retno tahun lalu. Mohon duko bu. Salam

  7. Adityo Suryo

    Reply

    Joss, mantap sekali pak tulisan ini.
    Kita memang harus peka terhadap hal-hal yang ada di sekitar lingkungan kerja, terkadang malah hal-hal yang menyulitkan kita dalam pekerjaan lah yang membuat kita mampu ‘menelorkan’ ide-ide kreatif dan inovatif.

    Sukses terus, tetap menulis dan menginspirasi.

    Salam.

    • dwi pudjiarso

      Reply

      Terimakasih pak Suryo Adi. Masa muda hanya sekali, tidak akan pernah
      kembali lagi. Kesempatan mendapatkan ilmu dan pengalaman, kalau sudah
      lewat, tidak akan datang lagi. Sering anak muda terlalu mengasihani
      dirinya sendiri, yang sebetulnya kapasitas fisik dan otaknya jauh
      melebihi yang ia takutkan.

      Maju terus pak Suryo.
      Salam
      Dwi

  8. dwi ari

    Reply

    saya jadi berpikir.. kok saya belum ada improvement, padal banyak yang bisa di improve..
    Saya melewatkan kesempatan menuangkan ide besar disini…

  9. Agus Prasetyo

    Reply

    Inspiratif , thanks pak

  10. Wahidha

    Reply

    Saya bekerja di sebuah pabrik ban di daerah bogor,saya ingin sekali memberi ide untuk perusahaan saya khususnya mengenai dampak covid 19,apakah pak dwi mempunyai ide untuk di sharing

Berikan Komentar